kita tahu akhir akhir ini banyak perbincangan mengenai pergesaran arah kiblat akibat gempa bumi dan bencana alam lainyaberitanya
VIVAnews - Majelis Ulama Indonesia (MUI) meralat fatwa yang mereka terbitkan mengenai arah kiblat saat melaksanakan salat bagi umat Muslim. Semula, arah kiblat mengarah ke Barat.
"Sekarang jadi Barat Laut. Ada penyempurnaan," kata Ketua Komisi Fatwa MUI, Anwar Ibrahim di tvone, Kamis 15 Juli 2010. Dia menolak jika pergeseran arah salat ini disebut sebagai perubahan. Sebenarnya, kata dia, hal ini belum dipublikasikan. "Tapi karena sudah disiarkan media...," kata dia. MUI, kata dia, mengimbau seluruh masjid di Indonesia untuk menera ulang arah kiblat 14-18 Juli 2010. MUI juga menghimbau agar setiap masjid menyesuaikan dengan letak geografis masing-masing. "Jika ditanya ada perubahan berapa derajat, MUI tidak menetapkan derajatnya," kata dia. Penyempurnaan ini, kata dia, dibantu dengan teknologi.
Arah kiblat untuk salat ini sempat menjadi perdebatan beberapa waktu lalu. Salah satu penyebabnya adalah gempa.
Jakarta - Majelis Ulama Indonesia (MUI) meralat fatwa bahwa arah kiblat tidak ke arah barat, namun ke arah barat laut. MUI mengimbau para pengurus masjid di seluruh Indonesia untuk menera ulang arah kiblat mulai Rabu-Sabtu, 14-18 Juli pukul 16.27 WIB (sebelumnya tertulis Jumat 17 Juli pukul 16.28 WIB). "Daerah mana pun yang mampu menerima sinar Matahari pada jam itu, kita bisa sederhana menera arah kiblat. Arah lawan bayangan itulah arah kiblat berada, karena jam itu posisi Matahari tepat berada di atas Ka'bah," ujar Sekretaris MUI Asrorun Niam ketika dihubungi detikcom, Kamis (15/7/2010). Posisi Matahari pada jam itu atau pukul 12.27 waktu Arab Saudi yang tepat berada di atas Ka'bah berlaku di seluruh dunia. Jika pada bagian Indonesia tengah dan timur pada waktu itu masih bisa menerima Matahari, maka masjid-masjid di daerah itu bisa melakukan tera ulang dengan toleransi kurang lebih 5 menit.
"Tepatnya 16 Juli dengan waktu toleransi H-2 sampai H+2 juga masih akurat. Toleransi waktu plus minus 5 menit masih akurat," imbuhnya. Dengan ini MUI pun mengimbau para pengurus masjid di Indonesia untuk melakukan tera ulang arah kiblat dengan memanfaatkan momentum ini. Momentum pertama untuk menera ulang Ka'bah terjadi pada 28 Mei 2010 lalu pukul 16.18 WIB. Dalam ilmu falak (astronomi) hari itu disebut dengan yaum rashdil qiblah (hari untuk mencocokkan arah kiblat). "Secara otomatis konsekuensi tentang kiblat kita minta kepada masyarakat muslim pengurus masjid menera ulang melalukan ijtihad sederhana menentukan arah kiblat. Yang paling penting seandainya arah masjid kurang pas, tidak serta merta membongkar masjid, tinggal geser saja sajadahnya," ungkap doktor hukum Islam ini.
untuk melihat apakah arah kiblat anda sudah benar silahkan cek disini :
http://www.qiblalocator.com/ link aman kok
previewnya
aplikasi di atas insya Allah akurat, karena dapat referensi dari ulama
mari sempurnakan ibadah kita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar