TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perampokan Bank Niaga, Jalan Aksara, Medan, Rabu (18/8/2010) membuat gempar negeri ini. Betapa tidak seorang anggota Brimob Briptu Imanuel Simanjuntak tewas diberondong. Dua orang satpam juga luka parah.
Bak adegan perampokan di film action mereka beraksi. Masuk dengan menenteng senjata semi otomatis laras panjang, AK 47, M 16 dan pistol jenis FN.
Mereka memblokade jalan dan sempat membuat warga sekitar ketakutan. Berikut kami hadirkan adegan-adegan asli yang terekam kamera saat peristiwa itu berlangsung.
Mencekam!!!
KRONOLOGIS
Kronologi.....kejadian...
Perampokan ini dimulai dari iring-iringan sepedamotor yang berhenti di depan Bank CIMB Niaga. Sebanyak 5 pria, dengan tetap memakai helm dan masker turun dari sepedamotor. Mereka langsung masuk ke bank, dengan tangan menggenggam senjata laras pendek jenis FN yang disembunyikan di balik jaket. Sementara perampok lain, berjumlah 7 orang, berada di atas sepedamotor mengambil jalan putaran dan menunggu di samping bank.
Begitu lima perampok masuk ke bank, anggota Brimob, Briptu Manuel, yang bertugas menjaga bank, dan sedang berada di samping ATM, langsung ditembak di bagian dada sebelum sempat membuka kunci senjata laras panjangnya. Saat itu, meski sudah tertembak, Briptu Manuel tak menyerah. Dia mencoba mengokangn senjata. Ketika itulah perampok meletuskan tembakan kedua tepat di perut sebelah kanan korban. Korban pun gugur di tempat bersimbah darah.
Sejurus setelah itu, tujuh perampok yang berada di samping bank merangsek ke halaman bank, mengamankan situasi di luar sambil menenteng 3 senjata laras panjang. Seorang satpam bernama Muhdiantoro yang berada di samping bank sempat melihat para perampok itu. Tapi Muhdiantoro keburu ditembak di bagian perut.
Setelah situasi di luar diamankan, dua pelaku masuk ke dalam. Nah, saat perampok masuk, seorang satpam lagi bernama M Fadli yang sebelumnya berada di lantai tiga turun melihat situasi. Begitu turun, M Fadli langsung ditembak di bagian lengan.
Tak mau buang waktu, pelaku menuju brankas yang berada di belakang kasir. Namun pelaku tak dapat membuka lemari besi itu, lalu mencari pemegang kunci yang berada di Lantai tiga.
Semua karyawan Bank CIMB Niaga dari lantai dua dan tiga dikumpulkan di lantai satu. Lalu seorang karyawan yang memegang kunci membuka brankas dengan kepala ditodong pistol. Dan dengan mudahnya pelaku membawa kabur uang senilai Rp400 juta yang dimasukkan ke dalam tas badminton, lalu kabur bergantian menuju arah Sukaramai naik sepedamotor.
Perampok itu meninggalkan tiga korban yang terkena tembakan. Seorang Brimob, Briptu Manuel Simanjuntak dari Kompi I, tewas dan dua satpam sekarat. Tak lama setelah kejadian itu, ribuan warga memadati lokasi perampokan.
Perampok yang menenteng tas badminton berisi uang itu mengendarai sepedamotor Yamaha Mio tanpa plat. Rekannya menghadang jalan sambil menenteng senjata api menuju Sukaramai. Tak seorang pengguna jalan berani mendekat. Dan sebelum hilang di tengah keramaian, perampok meletuskan tiga kali tembakan ke udara.
“Saya sempat lihat komplotan perampok itu berjalan-jalan di halaman bank dengan menenteng senjata laras panjang. Tak seorang pun yang berani mendekat apalagi melawan. Mereka pake helm, masker, serta jaket hitam. Sekitar 3 menitlah perampok itu berdiri di depan bank,” kata Situmorang, seorang saksi mata.
“Tiga kali ditembakkannya ke atas, makin takutlah semua. Kalau ada yang lihat perampok itu, langsung diarahkan senjata sama dia,” sambungnya.
Seorang staf Bank CIMB Niaga ini mengatakan, saat dia berada di lantai tiga, dia sudah mendengar suara tembakan. “Tahunya begitu ada suara tembakan dua kali dari dalam, tiba-tiba pelaku naik dan langsung membawa kami turun ke lantai satu,” katanya.
“Naik perampok itu ke lantai tiga, lalu kami semua disuruh turun dan membuka brankasnya. Di dalam brankas itu ada Rp400 juta,” sambung pria yang memakai kemeja coklat ini lagi.
Dedi juga menjelaskan, ada sekitar 20 karyawan Bank Niaga saat terjadi perampokan. Enam di lantai satu, dan selebihnya berada di lantai tiga. Sedangkan lantai dua hanyalah gudang.
Akibat aksi perampokan itu, Jalan Aksara macet total sekitar dua jam. Selang satu jam setelah kejadian, Kapoldasu Irjen Oegroseno pun tiba di lokasi. Sehingga jalan yang seharusnya satu arah dibuat menjadi dua arah. Kemacetan pun tak terhindarkan selama lebih kurang dua jam. Jenazah Briptu Manuel sendiri dibawa mobil ambulance.
Polisi pun melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Dan hingga sore hari, tak henti-hentinya para pengguna jalan singgah melihat ceceran darah korban di jalan maupun dalam bank CIMB Niaga.
dari cara2 "operasi" mereka bener2 terlatih dan sangat tenang serta pandai menguasai keadaan
sumber
http://www.tribunnews.com/2010/08/19/foto-foto-eksklusif-adegan-perampokan-bank-niaga-medan
http://www.tribunnews.com/2010/08/19/foto-foto-eksklusif-adegan-perampokan-bank-niaga-medan-2
ih jadi inget lagi tentang perampokan dulu.
BalasHapusmeski uangnya sudah di amankan di brankas namun tetap saja bisa di ambil dengan menodongkan pistol kepada si pemegang kunci brankas..
jadi bingung kalo mau menyimpan uang di mana lagi yang aman di bank juga bisa di rampok -_-"