Apa Sih Makanan SBY di Istana...?
JAKARTA – Selama menjadi Presiden, banyak hal yang belum diketahui masyarakat tentang pribadi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Bahkan, masyarakat tidak pernah tahu apa masakan favorit SBY di Istana.
Bagi masyarakat yang hobi mengonsumsi pecel lele, pecel madiun, atau telur dadar bawang jangan berkecil hati. Sebab, masakan kategori itu ternyata menjadi menu favorit SBY di Istana. Hal ini terungkap dalam sebuah buku bertajuk “Pak Beye dan Istananya” karya Wisnu Nugroho.
Suatu siang pada pertengahan Maret 2006 di Istana, kala itu SBY usai menerima tamu sejumlah guru dan murid dari SD Al Azhar I Jakarta. SBY mengajak tiga wartawan ke ruang makan kecilnya. Ruang makan kecil dengan meja makan berkursi enam berada di sisi timur ruang kerja. Ruang makan ini tersembunyi karena berada di dalam lorong.
“Sudah makan siang belum? Mau lihat makan siang Presiden?” Tanya SBY kepada para wartawan. Para wartawan yang berada di depan SBY langsung celingukan dan bertanya, siapa gerangan yang diajak bicara. Tanpa menunggu jawaban, SBY mempersilakan. Di dalam ruangan kecil itu, para wartawan tersenyum lebar melihat dan mendengar menu kesukaan SBY: soto ayam olahan pemasak Istana bernama Ibu Budi.
Makan siang SBY disiapkan untuk porsi dua orang dan diletakkan dalam bentuk bulat terklasifikasi. Ada nasi putih, kuah soto ayam dengan soun, telur rebus terbelah-belah, telur dadar, perkedel kentang, dan ayam goring bumbu. Kerupuk kampung, kerupuk udang, rengginang berikut sambal hijau dan merah juga terhidang. Tidak lupa tersedia kecap hitam, tidak lupa empat gelas berisi dua air putih dan dua sirup cocopandan juga terhidang.
Untuk menu makan siang lainnya juga terbilang biasa. Ibu Budi yang setiap hari belanja ke pasar tradisional di dekat Istana kerap masak gado-gado, pecel, trancam, sayur asem, ikan asin, tahu goring, tempe goreng, empal, dan menu makanan lainnya, sesuai dengan pesanan dan keinginan SBY.
Dari sekian jenis lauk pauk yang bisa dijadikan camilan, SBY paling suka digorengkan tahu sumedang. Jika masih hangat dan ada cabe rawit yang menyertainya, sepuluh butir tahu bisa dihabiskan. Sekalipun lahir di Pacitan, SBY gemar tahu sumedang yang dikenalnya sejak ditugaskan di Jawa Barat usai lulus dari Akabri, 1973.
via. http://news.okezone.com/read/2010/08/12/340/362279/apa-sih-makanan-sby-di-istana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar