Bikin Apps, Remaja 16 Tahun Raih Investasi Rp 2,7 Miliar

Screenshot video Nick D Aloisio saat diwawancarai sebuah stasiun televisi.
KOMPAS.com - Seorang remaja Inggris berusia 16 tahun, Nick D'Aloisio, meraih investasi 250 ribu dollar AS atau setara Rp 2,7 miliar.

Investasi itu didapatkannya dari Li Ka-Shing, salah satu orang terkaya di dunia yang berasal dari China. Li Ka-Shing melakukan investasi itu melalui Horizons Ventures.


Apa aplikasi yang membuat Nick D'Aloisio dipercaya mengelola dana sebesar itu? Investasi ini untuk aplikasi yang dibuatnya bernama Summly.


Summly pada dasarnya adalah sebuah aplikasi yang meringkas konten web. Melalui sistem "kecerdasan buatan", Summly mampu meringkas konten web agar calon pengunjung tahu informasi apa yang akan didapatkannya sebelum mengunjungi halaman tertentu.


Saat ini aplikasi Summly tersedia untuk iOS di Apple App Store. Namun Nick berencana untuk mengembangkannya ke platform Android juga.


Summly tersedia untuk beberapa bahasa. Utamanya, Summly dioptimalkan untuk meringkas halaman web berbahasa Inggris, Prancis, Jerman, Belanda, Italia, Spanyol, Finlandia dan Swedia.


Awal Mulanya


Kisahnya bermula saat Nick mencari informasi di situs mesin pencari atau melalui link di Twitter. Menurutnya, informasi yang dimunculkan terlalu banyak dan pengguna tak selalu tahu apa yang akan didapatkannya.


"Mungkin Google telah memiliki fitur Instan Preview, tapi itu hanya gambar dari halaman. Padahal yang saya inginkan adalah mengetahui apa konten yang akan saya dapatkan," kata Nick.


Sebelum membuat Summly, ia pernah membuat layanan dengan algoritma serupa bernama Trimit. Bedanya, Trimit meringkas apa yang ingin dikatakan pengguna agar cukup untuk di-post ke Twitter atau social media lain.


Selain itu, Nick juga membuat aplikasi Facemood, yang bisa memantau suasana hati pengguna Facebook, serta SongStumblr, sebuah layanan pencarian musik geosocial.


Sebagai salah satu orang terkaya di dunia, Li Ka Shing bukan investor sembarangan. Sebelumnya ia juga berinvestasi di Facebook, Spotify dan Skype.


Sejak Usia Delapan Tahun


Kepada TheNextWeb, Nick menceritakan awalnya ia tertarik pada pengembangan aplikasi. Menurut Nick, sejak usia delapan tahun ia sudah menggunakan MacBook dan "bermain-main" dengan iMovia.


"Saya mulai programming pada usia 12, ketika App Store muncul di Juli 2008. Saya membuat aplikasi tapi tidak serius sampai tahun lalu (2010-red) ketika saya membuat SongStumblr," katanya.


SongStumblr merupakan layanan yang memungkinkan pengguna mencari musik berdasarkan logika geosocial, artinya menggabungkan lokasi geografis dan hubungan sosial alias pertemanan.


Aplikasi berikutnya yang dihadirkan Nick adalah Facemood. Piranti ini menggunakan sentiment analysis untuk mengetahui suasana hati teman-teman di Facebook.


Remaja berusia 16 tahun ini tinggal di London bersama orang tuanya. Ia masih bersekolah dan sangat menyukai bidang ilmiah.


Selain gemar belajar sains, ia juga menyukai pelajaran bahasa (Inggris, Latin, China, Russia), filosofi dan sejarah.


Tak melulu soal pelajaran serius, seperti remaja lain, Nick juga senang berolahraga (cricket dan rugby). Selain itu ia mengaku sangat menikmati desain grafis dan tipografi.



via http://tekno.kompas.com/read/2012/01/03/10343824/Bikin.Apps.Remaja.16.Tahun.Raih.Investasi.Rp.2.7.Miliar

2 komentar:

  1. wah hebat bisa bikin apps yang tekenal sampe dapet investasi 2,7 miliar, jadi pengen nih coba bikin apps seperti itu pasti cepet kaya

    BalasHapus
  2. Raih investasi 250 ribu dollar AS atau setara Rp 2,7 miliar merupakan hal yang besar bagi anak remaja 16 tahun.... Remaja ini seharusnya menjadi inspirasi bagi remaja Indonesia agar dapat lebih maju dan berkembang dengan lebih baik. Si Nick saja bisa dapat investasi 2,7 Milyar rupiah.

    BalasHapus