Christian Worshippers Attacked in Indonesia
By THE ASSOCIATED PRESS
Published: September 12, 2010
Filed at 9:44 a.m. ET
BEKASI, Indonesia (AP) -- Assailants stabbed a Christian worshipper in the stomach and pounded a minister in the head with a wooden plank as they headed to morning prayers Sunday outside Indonesia's capital.
Neither of the injuries appeared to be life-threatening.
No one claimed responsibility for the attacks. But suspicion immediately fell on Islamic hard-liners who have repeatedly warned members of the Batak Christian Protestant Church against worshipping on a field housing their now-shuttered church.
In recent months, they have thrown shoes and water bottles at the church members, interrupted sermons with chants of ''Infidels!'' and ''Leave Now!'' and dumped piles of feces on the land.
Local police Chief Imam Sugianto said Asia Sihombing, a worshipper, was on his way to the field when assailants jumped off a motorcycle and stabbed him in the stomach.
The Rev. Luspida Simanjuntak was smashed in the head as she tried to come to his aid.
''I was trying to help get him onto a motorcycle so we could get him to a hospital,'' she told reporters in the industrial city of Bekasi, 25 miles (40 kilometers) east of Jakarta.
She said the face of one of the assailants looked familiar.
Indonesia, a secular country of 237 million people, has more Muslims than any other in the world. Though it has a long history of religious tolerance, a small extremist fringe has become more vocal in recent years.
Leading the charge against the Batak Christians has been the Islamic Defenders Front, which is pushing for the implementation of Islamic-based laws in Bekasi and other parts of the nation.
They are known for smashing bars, attacking transvestites and going after those considered blasphemous with bamboo clubs and stones. They also pressured the local government early this year to shutter the Batak church.
Perpetrators are rarely punished or even questioned by police.
President Susilo Bambang Yudhoyono, who relies heavily on Islamic parties in parliament, has been widely criticized in the media for failing to crack down on hard-liners.
But he immediately called on authorities to investigate and to hold accountable those responsible for Sunday's attack.
''We know who's behind it,'' said Maj. Gen. Timur Pradopo, the police chief in Jakarta, without elaborating. ''But I don't believe this is an inter-religous conflict.''
http://www.nytimes.com/aponline/2010...t=nytimesworld
Penusukan di HKBP
Sukur Nababan: Itu Tindakan Biadab
Minggu, 12 September 2010 | 17:32 WIB
BEKASI, KOMPAS.com - Aksi kriminal berupa penusukan terhadap penatua Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Pondok Timur, Ciketing, Bekasi, Jawa Barat, ST Sihombing, adalah tindakan biadab. Polisi harus segera menangkap pelakunya dengan cepat.
"Pada intinya saya sampaikan ini adalah tindakan biadab dan teror. Aparat harus bertanggungjawab karena tidak mampu menjaga warganya untuk beribadah," kata anggota Fraksi PDI Perjuangan, Sukur Nababan, usai menjenguk korban di RS Mitra Keluarga Bekasi Timur, Minggu (12/9/2010).
Selain Sihombing, Pendeta Luspida Simanjuntak juga mengalami luka di pelipis kirinya karena dipukul dengan balok kayu. Ia mengatakan, saat ini ST Sihombing masih belum bisa diajak bicara karena baru selesai dioperasi. "Mudah-mudahan beliau cepat sembuh dan tidak terjadi sesuatu," harapnya.
Sementara, Pendeta Luspida Simanjuntak saat ini dalam proses pemeriksaan CT-Scan.
http://megapolitan.kompas.com/read/2...indakan.Biadab
Todung Mulya Lubis: Penusukan Ini Bukan Kriminalitas Biasa
Minggu, 12 September 2010 | 12:39 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Kasus penusukan terhadap Pendeta ST Sihombing, penggerja di Gereja HKBP Ciketing, Bekasi, Minggu (12/9/2010) pagi tentu telah mengundang keprihatinan banyak pihak. Salah satu yang turut angkat bicara tentang kasus ini adalah pengacara senior, Todung Mulya Lubis.
Dalam akun Twitter-nya, Minggu pagi, Todung menduga penusukan atas Pendeta Sihombing bukan tindak kriminalitas biasa. "Penusukan Pendeta Sihombing nampaknya bukan tindak kriminal biasa. Ini teror terhadap hak beribadah. Tindakan ini menggergaji pilar kemajemukan bangsa," kata Todung.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, penusukan terhadap Pdt Sihombing terjadi saat ia sedang berjalan kaki ketika hendak memimpin ibadah di HKBP Ciketing, Bekasi. Beberapa saat sebelum tiba di gereja, pengendara sepeda motor datang dan menusuk perut kanan Sihombing.
Saat ini, Sihombing sedang mengalami pendarahan dan membutuhkan donasi darah golongan O. Ia dioperasi di RS Mitra Keluarga Bekasi Timur.
http://nasional.kompas.com/read/2010...alitas.Biasa-8
Kapolda Metro Jaya: Insiden HKBP Murni Kriminal
Minggu, 12 September 2010 | 15:40 WIB
BEKASI, KOMPAS.com — Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Irjen Timur Pradopo menegaskan, insiden penganiayaan terhadap jemaat gereja Huria Kristen Batak Protestan Ciketing, Kecamatan Mustika Jaya, Kota Bekasi, Minggu (12/9/2010), murni tindakan kriminal.
Timur yang datang menjenguk dua korban penganiayaan masing-masing Sintua ST Sihombing (49) dan Pendeta Luspida Simanjuntak (40) ke RS Mitra Keluarga Bekasi Timur mengatakan, kejadian tersebut tidak ada kaitannya dengan agama.
"Saya telah membentuk tim khusus penanganan kasus ini dan menginstruksikan kepada seluruh jajaran kepolisian, khususnya di wilayah Kota Bekasi untuk mengungkap kasus ini secepatnya," kata Timur.
Timur menepis anggapan minimnya pengawasan keamanan dari pihak kepolisian setempat terhadap lokasi gereja yang keberadaannya ditentang warga Ciketing akibat belum adanya izin pendirian dari rumah ibadah tersebut. "Kami telah memaksimalkan pengawasan melalui aparat kepolisian di daerah selama konflik tersebut berlangsung," ujarnya.
Sementara itu, kedua korban saat ini masih menjalani perawatan di ruang UGD RS Mitra Keluarga Bekasi Timur. Sihombing (49) menderita luka tusuk pisau di bagian perut kanan, sementara Pdt Luspida menderita luka di bagian kening sebelah kiri.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 08.45 saat jemaat tengah jalan beriringan dan berpapasan dengan delapan pelaku yang mengendarai sejumlah sepeda motor. Para pelaku langsung melakukan penusukan dan penganiayaan terhadap korban di Jalan Raya Pondok Timur Asam, Kelurahan Ciketing, Kecamatan Mustika Jaya.
http://megapolitan.kompas.com/read/2...Murni.Kriminal.
1 komentar:
"In recent months, they have thrown shoes and water bottles at the church members, interrupted sermons with chants of ''Infidels!'' and ''Leave Now!'' and dumped piles of feces on the land." - New York Times.
Hmmm..... kok berita dari Indonesia bisa sampai juga di Amerika yah? Berarti Indonesia diperhatikan juga yah seperti Korea dan Jepang.
silakan isi komentar dibawah ini, beri komentar sebagai "anonym" bila tidak memiliki account (blog ini sudah dofollow)
Posting Komentar