Tidak
banyak orang yang menyukai pare karena rasanya yang pahit. Padahal
sayuran yang mudah ditemukan di sekitar kita ini memiliki manfaat yang
"manis" untuk tubuh karena banyak mengandung nutrisi antara lain,
kalsium, vitamin C, dan zat besi.
Berbahagialah untuk para pecinta pare atau mereka yang dapat berkompromi dengan rasa pahit si pare. Karena, menurut the Memorial Sloan-Kettering Cancer Center, si pahit ini biasa digunakan untuk mengobati atau mencegah kanker, infeksi, dan masalah pencernaan.
The National Bitter Melon Council melaporkan bahwa pare mengandung vitamin dan mineral, termasuk di antaranya vitamin C; zat besi; vitamin A; dan kalsium, dalam jumlah yang banyak.
Seperti yang telah diketahui, vitamin C sangat penting untuk produksi tulang rawan dan kekebalan tubuh. Zat besi diperlukan untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Dan vitamin A yang terkandung di dalam pare, sebagai beta-karoten, sangat mudah diserap oleh tubuh dan dugunakan untuk meningkatkan kesehatan penglihatan juga kekebalan tubuh. Sedangkan kalsium membantu tubuh membentuk otot dan tulang.
Seperti kebanyakan sayuran lainnya, pare rendah kalori dan lemak. Namun yang membedakan adalah pare mengandung protein dalam jumlah yang banyak. Masih menurut the National Bitter Melon Council, 3,5 gram pare mengandung hampir 6 gram protein-- jumlah ini (protein) jauh lebih banyak dibandingkan dengan sayuran lainnya seperti bayam dan wortel.
Keistimewaan lainnya adalah, pare juga mengandung antioksidan--zat yang mampu melawan proses berbahaya didalam tubuh atau biasa disebut oksidasi. Dan jika tingkat oksidasi dalam tubuh sangat meningkat akan menyebabkan kerusakan DNA, sehingga risiko terjadinya kanker meningkat.
Adanya antioksidan di dalam pare dibuktikan dengan adanya penelitian yang diterbitkan dalam " LWT -- Food Science and Technology" edisi Maret 2008, disimpulkan bahwa pare liar yang ditemukan di Taiwan memiliki antioksidan (flavonoid dan polifenol) dengan tingkat yang tinggi.
Namun the Memorial Sloan-Kettering Cancer Center menyarankan untuk berhati-hati dalam mengkonsumsi pare. Meski menyehatkan, jika dimakan terlalu banyak dapat menyebabkan kadar gula rendah. Dan untuk pengasupan suplemen ekstrak pare, sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter untuk memastikan keamanannya.
via http://health.kompas.com/read/2011/09/11/08295214/Manfaat.Manis.dari.Pare
Berbahagialah untuk para pecinta pare atau mereka yang dapat berkompromi dengan rasa pahit si pare. Karena, menurut the Memorial Sloan-Kettering Cancer Center, si pahit ini biasa digunakan untuk mengobati atau mencegah kanker, infeksi, dan masalah pencernaan.
The National Bitter Melon Council melaporkan bahwa pare mengandung vitamin dan mineral, termasuk di antaranya vitamin C; zat besi; vitamin A; dan kalsium, dalam jumlah yang banyak.
Seperti yang telah diketahui, vitamin C sangat penting untuk produksi tulang rawan dan kekebalan tubuh. Zat besi diperlukan untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Dan vitamin A yang terkandung di dalam pare, sebagai beta-karoten, sangat mudah diserap oleh tubuh dan dugunakan untuk meningkatkan kesehatan penglihatan juga kekebalan tubuh. Sedangkan kalsium membantu tubuh membentuk otot dan tulang.
Seperti kebanyakan sayuran lainnya, pare rendah kalori dan lemak. Namun yang membedakan adalah pare mengandung protein dalam jumlah yang banyak. Masih menurut the National Bitter Melon Council, 3,5 gram pare mengandung hampir 6 gram protein-- jumlah ini (protein) jauh lebih banyak dibandingkan dengan sayuran lainnya seperti bayam dan wortel.
Keistimewaan lainnya adalah, pare juga mengandung antioksidan--zat yang mampu melawan proses berbahaya didalam tubuh atau biasa disebut oksidasi. Dan jika tingkat oksidasi dalam tubuh sangat meningkat akan menyebabkan kerusakan DNA, sehingga risiko terjadinya kanker meningkat.
Adanya antioksidan di dalam pare dibuktikan dengan adanya penelitian yang diterbitkan dalam " LWT -- Food Science and Technology" edisi Maret 2008, disimpulkan bahwa pare liar yang ditemukan di Taiwan memiliki antioksidan (flavonoid dan polifenol) dengan tingkat yang tinggi.
Namun the Memorial Sloan-Kettering Cancer Center menyarankan untuk berhati-hati dalam mengkonsumsi pare. Meski menyehatkan, jika dimakan terlalu banyak dapat menyebabkan kadar gula rendah. Dan untuk pengasupan suplemen ekstrak pare, sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter untuk memastikan keamanannya.
via http://health.kompas.com/read/2011/09/11/08295214/Manfaat.Manis.dari.Pare
2 komentar:
Pare kok manis bukannya pahit ya?
Pare yang pahit rasanya ini ternyata bisa bermanfaat sebagi antioksidan.
silakan isi komentar dibawah ini, beri komentar sebagai "anonym" bila tidak memiliki account (blog ini sudah dofollow)
Posting Komentar