Pengantin Sahur, Tradisi Unik Ramadan di Riau – Berkenaan dengan Ramadhan, Riau memiliki banyak tradisi unik yang salah satunya adalah pengantin sahur. Pengantin Sahur merupakan sebuah pesta yang digelar dalam rangka membangunkan warganya untuk sahur. Meski sudah mulai luput oleh zaman, tradisi ini masih dapat ditemui di Pulau Palas, Kecamatan Tembilahan Hulu, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau. Menurut sejarahnya, tradisi ini sudah ada sejak puluhan tahun lalu dan hingga saat ini masih bertahan. Perbedaannya, jika dulu Pengantin Sahur digelar setiap malam selama Ramadhan, kini hanya diselenggarakan sekali dalam seminggu.
You are here: Home indonesia Pengantin Sahur, Tradisi Unik Ramadan di Riau
Pengantin Sahur, Tradisi Unik Ramadan di Riau
berminat untuk pasang iklan diblog kami, klik pesan ini
Pengantin
Sahur merupakan acara untuk mengarak pengantin layaknya pengantin
betulan. Hanya saja, dalam acara ini yang menjadi pengantinnya keduanya
pria. Satu dari mereka dirias bak pengantin perempuan. Mereka dihias dan
dipakaikan baju pengantin betulan. Setelah itu, pengantin yang biasanya
terdiri dari tiga pasang pengantin ini diarak menggunakan gerobak ke
sekeliling kampung. Malah ada yang menggunakan kuda untuk mengarak
pengantin.
Acara Pengantin Sahur biasanya dimulai mulai pukul 01.30 WIB hingga
pukul 03.00 WIB atau saat sahur telah tiba. Setelah acara selesai dan
warga bangun, semua baru mulai sahur. Dengan adanya Pengantin Sahur,
semua warga sudah dapat dipastikan akan terbangun. Karena selain ramai,
arak-arakan pengantin sahur juga diiringi dengan lagu Islami yang
menggunakan alat pengeras suara. Warga yang terbangun juga tidak merasa
terganggu, justru banyak dari mereka yang juga ikut berkeliling
meramaikan pesta Pengantin Sahur.
via http://unik.harianberita.com/pengantin-sahur-tradisi-unik-ramadan-di-riau.html
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Itu sudah menjadi tradisi mereka ya?
silakan isi komentar dibawah ini, beri komentar sebagai "anonym" bila tidak memiliki account (blog ini sudah dofollow)
Posting Komentar