Penyebab banjir di Jakarta Utara Jakut antara lain karena tingginya curah hujan, banjir kiriman, penyempitan badan sungai (drainase), banyanknya hunian di bantaran kali, dan belum idelanya sistem polder.
Sementara itu, rob kawasan Jakarta Utara disebabkan oleh air laut pasang, belum optimalnya tanggul penahan air pasang dan perilaku masyarakat yang melubangi tanggul.
Ahad (3/10) lalu, terjadi rob di Kamalmuara, Penjaringan Jakarta Utara. Rob ini sempat menimbulkan isu akan terjadinya tsunami. Namun Walikota Jakarta Utara, Bambang Sugiyono, mengatakan isu tsunami merupakan perbuatan orang yang tidak bertanggung jawab.
Rob di Kamalmuara ini salah satu penyebabnya karena tanggul yang dibangun bukan tanggul permanen. Bambang berjanji akan membangun tanggul permanen. Namun terlebih dahulu akan disampaikan aspirasi warga ke Pemerintah Pusat.
Bambang menambahkan, pihaknya sudah menyiapkan beberapa upaya pengendalian bencana dan banjir. "Upayanya antara lain peringatan diri terhadap warga, persiapan sarana dan prasarana, kesiapan 3193 personil, menyediakan sekitar 52 pompa di 18 titik di wilayah Jakut," kata Bambang, Jumat (8/10).
Selain itu, Bambang juga menghimbau agar warga menjaga lingkungan dengan cara tidak membuang sampah sembarangan dan melakukan penanaman pohon.
Kepala Suku Dinas Pekerjaan Umum Bidang Pengairan, Irfan Amka, mengatakan ada 1800 meter kubik sampah yang terdapat di kali di Jakut. Dalam setahunnya ada 657 ribu meter kubik sampah yang ada di kali di Jakut. "Setidaknya ada 1209 meter kubik sampah di kali yang terangkut, hanya 57 hingga 60 persen yang terangkut," kata Irfan saat konferensi pers tentang penanggulangan banjir di Jakut. Republika.co.id
Daftar Lengkap 27 Titik Rawan Banjir dan Rob di Jakarta Utara (Jakut)
1.Kelurahan Penjaringan (Kamalmuara)
2.Kelurahan Pluit (Muara Angke, Jalan Pluit Karang Tengah dan Jalan Pantai Mutiara)
3.Kelurahan Kamal Muara (Pelelangan Ikan, Jalan Kamal Muara Ujung)
4.Kelurahan Kapuk Muara (Jalan Kapuk Muara)
5.Kelurahan Tanjung Priok (Jalan ME Martadinata)
6.Kelurahan Kalibaru (Jalan Kalibaru Barat Barat, RW 01, 04, 013, Jalan Kalibaru Timur)
7.Kelurahan Ancol (Jalan Lodan)
8.Kelurahan Pademangan (Jalan RE Martadinata)
9.Kelurahan Marunda (RW 01, 02, 07 marunda Pulo)
10. Kelurahan Koja (Jalan Cipeucang, Cikeujang, Lorong 104, Jalan Sindang)
11. Kelurahan Lagoa (Jalan Raya Cilincing)
12.Sunter Karya Selatan
13.Sekitar Kelurahan Papanggo
14.Sunter Agung
15.Warakas
16.Sekitar Kelurahan Kebon Bawang
17.Sungai Bambu
18. Sekitar Jampea
19.Lagoa
20.Kramat Jaya
21.Dewa Kembar, Airud
22.Sekitar Kelurahan Semper Timur
23.Sekitar Kelurahan Rorotan
24.Kelapa Gading
25.KBN Cakung
26.Sekitar Sunter Jaya
27.Sekitar Yos Sudarso
via http://besteasyseo.blogspot.com/2010/10/daftar-lengkap-titik-rawan-banjir-rob.html
3 komentar:
Sampah saja bisa mencapai ribuan meter kubik yah. Sungguh sudah seharusnya segera mendirikan pengolahan sampah menjadi hal yang lebih berguna, tidak cuma dibuang dan dibakar.
Memang benar, banjir tersebut karena kurangnya kesadaran dari masyarakat di Jakarta sehingga perlu diberikan penyuluhan atau les privat untuk memahami arti dari membuang sampah pada tempatnya, dan harus diajarkan tentang kelestarian lingkungan alam sekitar.
wah semoga di tahun ini dan tahun beriku nya banjir tidak terulang kembali ya gan
silakan isi komentar dibawah ini, beri komentar sebagai "anonym" bila tidak memiliki account (blog ini sudah dofollow)
Posting Komentar