Budaya
hidup bersih memang harus ditanamkan sejak dini. Hal yang paling
mendasar adalah mencoba untuk membiasakan cuci tangan pakai sabun
(CTPS) pada 5 waktu kritis.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, PH mengatakan budaya cuci tangan
pakai sabun seharusnya dilakukan pada 5 waktu krisis yakni sebelum
makan, sehabis buang air besar, sebelum menyusui,sebelum menyiapkan
makan, setelah menceboki bayi dan setelah kontak dengan hewan.
"Ibu berpesan supaya anak-anak selalu berperilaku hidup bersih dan
sehat. Cuci tangan pakai sabun ini mencegah penyakit diare, flu,
termasuk flu burung," kata Menkes.
Menkes menjelaskan membiasakan diri untuk mencuci tangan pakai sabun
berarti mengajarkan anak-anak dan seluruh keluara hidup sehat sejak
dini. Karenanya, cuci tangan pakai sabun dapat dengan mudah dilakukan
dan tidak perlu mengeluarkan biaya banyak.
"Walaupun sudah menunjukan peningkatan, namun kebiasaan CTPS masyarakat Indonesia perlu ditingkatkan," jelas Menkes.
Menurut Menkes, untuk mewujudkan Indonesia bersih, sehat dan
berkualitas perlu dimulai dengan hal-hal yang sederhana dan kongkrit di
lingkungan dan tangga seperti edukasi kepada anak-anak dan keluarga
akan pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan baik kebersihan diri
pribnadi serta peduli akan kondisi lingkungan sekitar.
"Partisipasi aktif untuk senantiasa mengajak masyarakat di sekitar
untuk ikut membiasakan perilaku sederhana yaitu cuci tangan pakai sabun
sekaligus menjadikannya sebagai perilaku yang harus diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari," harap Menkes.
Sementara itu, PBB telah menetapkan 15 Oktober sebagai Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia. HCTPS diperingati lebih dari 70 negara di dunia dan merupakan upaya untuk meningkatkan budaya cuci tangan pakai sabun secara global.
Hasil kajian yang dilakukan Direktorat Pengendalian Penyakit Menular
Langsung, Kementerian Kesehatan, pada 2010 sekitar 80 juta penduduk
Indonesia telah mencuci tangan dengan benar.
Mengutip hasil studi badan kesehatan dunia (WHO), perilaku CTPS yang
merupakan pilar ke 2 sanitasi total berasis masyarakat (STBM), mampu
mengurangi angka diare sebanyak 45% dan mampu menurunkan kasus ISPA
serta flu burung hingga 50%. Saat ini angka angla morbiditas diare turun dari 423 per seribu penduduk pada 2006 menjadi 411 per seribu penduduk pada 2010.
Sementara itu, berdasarkan laporan kajian mordibilitas diare 2010, Direktorat Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes RI,
menyatakan berbagai kampanye, sosialisasi dan advokasi melalui HCTPS
selama beberapa tahun terakhir mampu meningkatkan kebiasaan cara mencuci
tangan dengan benar pada lima waktu kritis.
Kebiasaan mencuci tangan pakai sabun sebelum makan memiliki peningkatan
sebesar 35,6% , sebelum menyusui 52,12% , sebelum menyiapkan makanan
52,88% , setelah buang air besar 65,15% dan setelah menceboki bayi
sebesar 62,26%.
via http://www.majalahasik.com/2011/10/cuci-tangan-di-lima-waktu-kritis-tips.html
You are here: Home kesehatan Tips Sehat : Cuci Tangan di Lima Waktu Kritis
Tips Sehat : Cuci Tangan di Lima Waktu Kritis
berminat untuk pasang iklan diblog kami, klik pesan ini
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
bermanfaat sekali infonya, jadi tau gimana cuci tangan yang benar. Selain tangan bebas kuman, cuci tangan bisa dapet hadiah keren lho, cek di sini untuk infonya: http://ibuhandal.blogspot.com/...
Read more: http://ilmukudankamu.blogspot.com/2012/10/cara-cuci-tangan-yang-benar.html#ixzz2EicRUrNj
Salam Sehat :)
silakan isi komentar dibawah ini, beri komentar sebagai "anonym" bila tidak memiliki account (blog ini sudah dofollow)
Posting Komentar